Friday, November 4, 2011

Lewat Buku, Ibra Beberkan Kisahnya dengan Guardiola

Bookmark and Share  
MILAN - Hubungan buruk antara Zlatan Ibrahimovic dan Pep Guardiola sudah jadi rahasia umum. Kini, bintang AC Milan ini kembali membeberkannya secara lebih detil lewat buku otobiografinya. 
Ibra bicara panjang lebar lewat tulisan dalam buku berjudul "I Am Zlatan Ibrahimovic". Dia menceritakan bagaimana kebahagiaan yang dirasakannya saat pertama kali menjejakkan kaki di Barcelona, hingga akhirnya harus hengkang karena berseteru dengan Guardiola.  
"Ini adalah mimpi masa kecil (bisa bergabung dengan Barcelona) dan saya seperti berjalan di atas angin. Awalnya bagus, tapi kemudian (Lionel) Messi mulai bicara," tulis Ibra. "Dia ingin bermain di tengah, bukan di sayap. 
Jadi, sistem permainan kemudian berubah dari 4-3-3 menjadi 4-5-1. Saya dikorbankan dan tak lagi punya kebebasan di lapangan yang saya butuhkan untuk bisa sukses." "Jadi, saya meminta pertemuan dengan Guardiola. Ini untuk diskusi, bukan perdebatan. 
Saya bilang bahwa saya sudah dipakai dalam cara yang salah dan harusnya mereka tidak membeli saya jika mereka menginginkan pemain tipe lain." "Kepada Guardiola, saya mengatakan sesuatu yang pernah dikatakan seorang teman 'Anda membeli sebuah Ferrari, tapi seperti menyetir sebuah Fiat'. Percakapan ini tampaknya akan berjalan baik, tapi kemudian Guardiola mulai membekukan saya." 
"Saya masuk ke sebuah ruangan, dia akan keluar. Dia akan bilang halo ke semua orang, tapi saya akan diabaikan." "Saya sudah melakukan banyak hal untuk beradaptasi. Para pemain Barca seperti anak sekolah, mengikuti apa pun kata pelatihnya secara membabi buta. 
Sementara saya sudah terbiasa bertanya 'mengapa?'." "Saya suka orang yang menerobos lampu merah, tak bertele-tele, dan terlalu patuh pada aturan. Jadi, saya mencoba untuk terlalu baik, tak berani kehilangan kesabaran." "Tapi, setelah itu saya berhenti mencoba untuk beradaptasi. Sebagai contoh, di Barca, para pemain dilarang membawa mobil sport ke tempat latihan."  
"Saya pikir ini konyol. Bukan urusan orang lain soal mobil apa yang saya bawa. Jadi, di bulan April, sebelum laga melawan Almeria, saya mengendarai mobil Ferrari Enzo untuk bekerja. Dan itu menimbulkan masalah." Puncak perseteruan Ibra dan Guardiola terjadi setelah laga di kandang Villarreal, Mei 2010, di mana Ibra cuma dimainkan selama lima menit di penghujung laga. 
Sebagai informasi, itu adalah laga pertama sejak Barca disingkirkan Inter Milan di Liga Champions. "(Pep) memandang saya dan saya kehilangan itu. Saya pikir 'ada musuh saya di sana, menggaruk kepalanya yang botak'. 
Saya berteriak kepadanya: 'Anda tidak punya keberanian!'. Dan mungkin hal yang lebih buruk daripada itu." "Saya menambahkan: 'Anda membuat diri Anda jadi sasaran sumpah serapah (Jose) Mourinho. Anda bisa pergi ke neraka. Saya benar-benar gila." 
"Saya melemparkan sekotak alat-alat latihan, itu jatuh berantakan di lantai. Pep tak bilang apa-apa, dia cuma memunguti alat-alat itu dan memasukkannya lagi ke kotak." "Saya tidak keras, tapi jika saya jadi Guardiola, saya akan takut."

sumber : detiksport.com

No comments:

Post a Comment