MILAN — Penyerang Robinho (27) menyebut AC Milan sebagai klub terbaiknya semenjak mengawali karier di Eropa, 2005 lalu. Menurutnya, Milan tahu betul bagaimana memperlakukan pemain asal Brasil.
Robinho mengawali karier Eropa di Real Madrid pada 2005. Pada 2008, ia dilepas ke Manchester City. Setelah dipinjamkan ke Santos selama paruh kedua musim 2009-2010, ia pindah ke Milan dengan kontrak empat musim.
Pada musim pertamanya di Serie-A, Robinho bermain sebanyak 34 kali, dengan delapan di antaranya sebagai pengganti, serta menciptakan 14 gol dan tiga assist. Musim ini, dari 11 laga yang sudah diarungi Milan, Robinho bermain enam kali, dengan satu di antaranya sebagai pengganti serta menciptakan tiga gol dan dua assist. Robinho mengaku bisa menerima kebijakan rotasi Pelatih Massimiliano Allegri.
"Di Milan, aku merasa berada di rumah. Aku melewati masa yang sangat menyenangkan. Ini adalah klub yang mencintai pemain asal Brasil dan merawat (pemain asal Brasil) dengan sangat baik. Aku menyesuaikan diri semakin baik dan hari ke hari dan sangat gembira di sini," ujar Robinho.
"Aku juga mengalami masa yang baik di Madrid. Itu adalah klub luar biasa dan lebih mudah bagi pemain Brasil beradaptasi dengan sepak bola Spanyol. Namun, ada kecemburuan selama aku di sana, berkaitan dengan perjalananku ke luar negeri bersama (tim nasional) Brasil."
"Di Milan, situasinya berbeda. Mereka memperlakukan kami sangat baik. Situasinya juga bagus ketika aku di Manchester. Namun, permainan sepak bola di sana sangat berbeda. Sepak bola Inggris membutuhkan kekuatan (fisik) dan sulit bagi pemain Brasil menyesuaikan diri dengan itu, terutama pemain depan sepertiku."
"Di Milan, hanya ada hal-hal baik. Mereka mencintai pemain Brasil dan selalu bicara dengan baik soal (pemain Brasil) yang pernah berkarier di sini. Sejak awal selalu ada cinta dan keterbukaan (untuk pemain Brasil) di sini. Aku tak pernah menduga (mendapat pengalaman sebaik ini)."
"Sampai hari ini, masih sering ada pembicaraan soal Ricardo Kaka, Serginho, Dida, Cafu, bahkan Ronaldo, yang menciptakan sejarah di Inter, sangat dihargai di sini. Sekarang kami sedang membuat sejarah kami sendiri. Tentu, ketika duduk di kursi cadangan, pemain Brasil merasa sangat sedih. Namun, itu adalah bagian dari kehidupan. Itu normal dalam sepak bola," tuturnya.
sumber : kompas.com
No comments:
Post a Comment